PERBANDINGAN DATA INDEKS MUTU NASIONAL (IMN) DI RSUD AROSUKA TRIMESTER 1 (JANUARI- MARET 2023) DE

By Administrator 07 Agu 2023, 09:24:38 WIB Kesehatan

 

 
 

PERBANDINGAN DATA INDEKS MUTU NASIONAL (IMN)

 DI RSUD AROSUKA TRIMESTER 1 (JANUARI- MARET 2023)

DENGAN JURNAL

 

 

Indeks mutu nasional (IMN) merupakan tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat capaian target mutu pelayanan kesehatan di fasilitas layanan kesehatan di rumah sakit. IMN di RSUD Arosuka terdiri atas 13 indikator. Kemudian, data capaian IMN RSUD Arosuka dalam trimesterpertaa kami bandingkan dengan data capaian RSUD lain yang kami peroleh dari Journal of Hospital Accreditation, 2021 Vol 03, Edisi 1, hal 52-56 Tanggal Publikasi, 5 Februari 2021 dengan judul Artikel Penelitian Pencapaian Indikator Mutu Nasional di Rumah Sakit Pendidikan” (Sari, dkk, 2021). maka  diperoleh perbandingan seperti data  seperti yang tertera pada tabel  dan  bagan  berikut.

Tabel perbandingan data capaian IMN RSUD Arosuka dengan Jurnal

No

IMN

JURNAL

RSUD AROSUKA

1

Kepatuhan kebersihan tangan

78,30%

91,70%

2

 Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

78,30%

94,30%

3

Kepatuhan identifikasi pasien

96,90%

76,20%

4

 Waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi

96,37%

100%

5

Waktu tunggu rawat jalan

0,90%

51,70%

6

Penundaan operasi elektif

4,60%

10,20%

7

Kepatuhan waktu visite dokter

74,90%

85,60%

8

Pelaporan hasil kritis laboratorium

93,60%

100%

9

Kepatuhan penggunaan formularium nasional

91,30%

83,40%

10

Kepatuhan terhadap alur klinis (clinical pathway)

78,40%

0%

11

Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh

95,20%

95,60%

12

Kecepatan waktu tanggap komplain

92,30%

33,30%

13

Kepuasan pasien

82,90%

78,80%

 

Bagan perbandingan data capaian IMN RSUD Arosuka dengan Jurnal

 

 

Berdasarkan data tersebut, 8 dari 13 capaian data IMN RSUD Arosuka terlihat melebihi data capaian IMN pada jurnal. Ke-8 data capaian tersebut meliputi data capaian kepatuhan kebersihan tangan (91,7%), Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (94,3%), waktu tanggp operasi sectio caesaria (100%), waktu tunggu rawat jalan (51,7%), penundaan operasi elektif (10,2%), kepatuhan waktu visite dokter (85,6%), pelaporan nilai kritis laboratorium (100%), dan kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh (95,6%). sementara itu, terdapat 5 capaian indikator IMN di RSUD Arosuka yang data capaiannya masih lebih rendah jika dibandingkan dengan data pada jurnal.

Data capaian yang pertama yaitu, kepatuhan identifikasi pasien (76,2%) dibanding data capaian jurnal (96,9%).  masih rendahnya capaian kepatuhan identifikasi pasien ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu kurangnya kesadaran petugas atau profesional pemberi asuhan dalam melakukan identifikasi (Eliwarti, 2021).  Dalam sebuah penelitian oleh Umatermate,dkk, 2021 mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara identifikasi pasien secara benar dengan kepuasan pasien, sehingga jika data capaian identifikasi pasien di rumah sakit meningkat, maka kepuasan pasien terhadap pelayanan pun akan meningkat.

Data capaian yang kedua yaitu, kepatuhan penggunaan formularium nasional (83,4%) dibanding data capaian jurnal (91,3%). Hasil laporan dari apotek RSUD Arosuka, rendahnya angka kepatuhan tersebut disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan dokter-dokter internship terhadap form nas dalam peresepan obat. Menurut Gozali, 2017, jika semakin tinggi persentase kesesuaian resep dengan Fornas di rumah sakit maka mutu pelayanan instalasi farmasi akan semakin baik.

Data capaian yang ketiga yaitu, kepatuhan terhadap alur klinis (clinical pathway) (0%) dibanding data capaian jurnal (78,4%). Menurut Sari, 2017,  penyusunan clinical pathway harus berfokus pada outcome. Untuk mencapai hasil yang diharapkan, standar yang tepat harus ditetapkan, meskipun memungkinkan adanya variasi dalam pelayanan. Selain itu, monitoring dan evaluasi sangat diperlukan untuk mengukur pencapaian dan memberikan rekomendasi berjalannya clinical pathway (Sari, 2017).

Data capaian yang keempat yaitu, kecepatan waktu tanggap terhadap komplain (33,3%) dibandingkan jurnal (92,3%). Hal tersebut disebabkan pada awal bulan juni belum tersedianya alur yang tepat untuk penyelesaian tanggapan dari komplain, namun saat ini telah disediakan layanan pengaduan serta SOP dalam penyelasaian dan tanggapan dari komplain. Menurut penelitian yang dilakuakn oleh Muhadi, 2016, sebagian besar komplain yang diterima oleh RS berasal dari kesalahpahaman dan miskomunikasi dengan pasien sehingga metode penyelesaian masalah harus dilakukan dengan komunikasi yang efektif dan asertif.

Data capaian yang kelima yaitu, kepuasan pasien (78, 8%) dibandingkan jurnal (82,9%). Tingginya kepuasan pasien akan meningkatkan kepercayaan pada pelayanan yang diberikan oleh RS sehingga menaikan citra RS di masyarakat (Imran & Ramli, 2019).

Berdasarkan hasil perbandingan data capaian IMN RSUD Arosuka dan Jurnal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, rumah sakit harus melihat kembali perencanaan dan meningkatkan upaya peningkatan mutu agar bisa mencapai skor yang maksimal untuk pelayanan yang lebih baik kepada pasien, sehingga Indeks Mutu Nasional pun capaiannya akan meningkat. 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment